NASIONAL KINI | SUKABUMI – Pemerintah Desa Cihaur, Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, menggelar Musyawarah Perencanaan Pembangunan Desa (Musrenbangdes) dalam rangka penetapan perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Desa (RPJMDes) tahun 2024–2031 sekaligus penetapan Rencana Kerja Pemerintah Desa (RKPDes) tahun 2026. Kegiatan penting ini berlangsung di Aula Kantor Desa Cihaur pada Selasa (28/10/2025) dengan dihadiri oleh berbagai unsur pemerintahan dan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Camat Simpenan Supendi, Ketua MUI Kecamatan, Ketua Karang Taruna, Ketua LPMD, Ketua Poktan, Ketua RT/RW, Ketua Kopdes Merah Putih, pengurus BUMDes, serta sejumlah tokoh masyarakat se-Desa Cihaur yang ikut berpartisipasi aktif dalam musyawarah tersebut.
Dalam sambutannya, Kepala Desa Cihaur H. Asep Permadi menegaskan bahwa Musrenbangdes menjadi momentum penting untuk menyesuaikan arah pembangunan desa dengan berbagai regulasi dan kebijakan baru, terutama di tengah adanya wacana pemangkasan anggaran dari pemerintah pusat.
“Walaupun belum pasti, wacana pemangkasan anggaran bisa menjadi dilematik karena berpotensi berbenturan dengan regulasi. Maka dari itu, kita semua harus memahami dan mengikuti aturan yang telah ditetapkan dari pemerintah di atas,” ujar H. Asep.
Meski begitu, ia menegaskan bahwa Pemerintah Desa Cihaur tidak akan berhenti dalam mengupayakan pembangunan. Menurutnya, pada tahun 2025 ini pemerintah desa justru berhasil menarik dana pembangunan dari luar alokasi Dana Desa (DD) dan Alokasi Dana Desa (ADD) dengan total mencapai lebih dari Rp3 miliar. Dana tersebut digunakan untuk beberapa proyek besar seperti peningkatan dan tabala sulam jalan kabupaten, pengaspalan jalan kabupaten, serta pembangunan dua unit tembok penahan tebing (TPT).
Lebih lanjut, H. Asep menjelaskan bahwa alokasi Dana Desa (DD) tahun 2025 berjalan mencapai sekitar Rp1,1 miliar, namun dengan adanya rencana pemangkasan hingga 30 persen yang sebagian akan dialihkan untuk mendukung kegiatan Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Selain itu, dalam struktur keuangan desa juga dialokasikan dana BLT sebesar Rp150 juta, kegiatan Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN) dan Peringatan Hari Besar Islam (PHBI), serta insentif bagi para Ketua RT, RW, dan kader desa.
Dalam forum tersebut, Kepala Desa juga menyoroti pentingnya kehadiran dan partisipasi seluruh elemen masyarakat, termasuk anggota Kopdes yang dinilai memiliki peran strategis dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan desa.
Sementara itu, Ketua BPD Desa Cihaur Asep Bagya dalam paparannya menambahkan bahwa salah satu prioritas pembangunan tahun 2026 adalah pengerjaan pengaspalan jalan sepanjang 300 meter, yang menjadi bagian dari upaya peningkatan kualitas infrastruktur desa agar dapat menunjang aktivitas ekonomi dan sosial warga.
Camat Simpenan Supendi, yang turut memberikan arahan dalam kegiatan tersebut, mengingatkan agar desa tidak hanya mengandalkan Dana Desa dalam menjalankan program pembangunan.
“Jangan hanya mengandalkan Dana Desa. Masih banyak peluang lain seperti Pokir, TMMD, dan lintas sektoral. Kami harap masyarakat bisa memperkuat semangat gotong royong untuk menjaga hasil pembangunan,” ungkapnya.
Ia juga menekankan bahwa keberhasilan pembangunan desa tidak hanya diukur dari besarnya dana yang diterima, tetapi juga dari nilai kebersamaan, tanggung jawab sosial, dan rasa memiliki dari seluruh masyarakat.
“Urang hirup cicing, hurup nyaring, hirup eling — mari kita jalankan prinsip hirup eling agar pembangunan desa berjalan dengan berkah dan berkelanjutan,” tutupnya penuh makna.
Melalui Musrenbangdes ini, Pemerintah Desa Cihaur berharap seluruh program dan kegiatan yang direncanakan untuk tahun 2026 dapat terlaksana dengan baik, selaras dengan kebutuhan masyarakat serta sejalan dengan arah kebijakan pembangunan daerah dan nasional.
Penulis: Dani Sanjaya Permas


