NASIONAL KINI | SUKABUMI – Duka mendalam menyelimuti keluarga Dede Sopyandi (33), seorang pekerja migran asal Kampung Situ Rawapanjang, Desa Cireunghas, Kecamatan Cireunghas, Kabupaten Sukabumi. Setelah melalui proses panjang dan berbagai kendala, jenazah Dede akhirnya berhasil dipulangkan dari Malaysia ke kampung halamannya pada Selasa (27/5/2025).
Dede sebelumnya dirawat di Ampang Hospital, Malaysia. Setelah wafat, proses pemulangan jenazah sempat terhambat akibat biaya tinggi yang mencapai Rp32 juta. Biaya tersebut mencakup tagihan rumah sakit dan ongkos kargo penerbangan dari Malaysia ke Indonesia.
Beruntung, upaya koordinasi antara BAZNAS Kabupaten Sukabumi, BAZNAS Provinsi Jawa Barat, dan BAZNAS Pusat membuahkan hasil. Seluruh biaya berhasil ditanggung secara penuh, sehingga proses pemulangan jenazah berjalan lancar tanpa kendala berarti.
Jenazah diterbangkan dengan maskapai Malaysia Airlines MH721 (MAWB 232-13676154) dan tiba di Bandara Soekarno-Hatta sekitar pukul 17.00 WIB. Setelah melewati proses pemeriksaan bea cukai dan X-Ray, jenazah langsung dibawa ke rumah duka oleh tim yang bertugas.
“Kami sangat bersyukur atas bantuan semua pihak. Akhirnya saudara kami bisa kembali dan dimakamkan di tanah kelahirannya. Terima kasih atas dukungan moral dan materi yang kami terima,” ujar Dina Nurull, kerabat almarhum, saat dihubungi melalui sambungan telepon.
Ucapan terima kasih juga ditujukan kepada Kepala Desa, Camat, Dinas Sosial, SBMI, MUI, serta seluruh jajaran BAZNAS dari tingkat Kabupaten hingga Pusat yang telah terlibat dalam proses ini.
Kepala Bidang II BAZNAS Kabupaten Sukabumi, Muhammad Kamaludin, ST., HI., M.Pd., mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menyelesaikan seluruh administrasi pemulangan jenazah.
"Total biaya yang dikeluarkan untuk pemulangan mencapai Rp32.550.000, dan masing-masing tingkatan BAZNAS memberikan bantuan sebesar Rp10.850.000. Ini bentuk komitmen kami dalam membantu masyarakat, terutama dalam kondisi darurat seperti ini,” ungkapnya.
Jenazah diserahkan secara resmi kepada keluarga oleh tim BAZNAS yang turut didampingi perwakilan dari BP3MI Banten serta Fajar dari BAZNAS Pusat.
Penulis: Dani Sanjaya Permas