Iklan

,

Iklan

.

Kampung Mati di Gunung Karamat: Enam Bulan Menanti Janji Relokasi yang Tak Kunjung Pasti

REDAKSI
Kamis, 29 Mei 2025, 01.59.00 WIB Last Updated 2025-05-29T00:04:25Z



NASIONAL KINI | SUKABUMI - Enam bulan telah berlalu sejak bencana pergeseran tanah melanda Kampung Jayamekar Citiis, Dusun Sukmaresmi, Desa Gunung Karamat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Namun hingga kini, janji relokasi yang sempat disampaikan oleh pemerintah kabupaten belum juga direalisasikan. Akibatnya, sebanyak 36 Kepala Keluarga (KK) dengan total 120 jiwa hidup dalam ketidakpastian dan kondisi yang memprihatinkan.


Kampung Jayamekar kini berubah menjadi "kampung mati". Rumah-rumah warga yang rusak berat, retakan besar pada tanah, serta akses jalan yang terputus menjadi saksi bisu keganasan bencana yang terjadi enam bulan lalu. Banyak warga terpaksa meninggalkan rumah mereka dan menumpang tinggal di rumah saudara atau tetangga.


Saat tim nasionalkini.com mendatangi lokasi pada Rabu (28/5/2025), beberapa warga terdampak  yang  berada di sekitar lokasi menyampaikan kekecewaannya terhadap pemerintah.



"Di sini ada 36 Kepala Keluarga yang terdampak, dan semuanya sudah pindah. Katanya akan diganti dengan rumah, tapi sampai hari ini belum ada realisasinya. Saya berharap kepada pemerintah dan pemangku kepentingan agar segera membangun rumah relokasi, kasihan warga terus menunggu," ujar Faturohman (26)


Senada dengan itu, Edeng (70) mengungkapkan rasa kecewanya,

"Dulu kami disuruh pindah karena katanya berbahaya. Kami dijanjikan akan segera direlokasi, tapi sampai sekarang belum ada kejelasan. Sudah enam bulan kami menunggu," pungkasnya dengan nada kecewa.


Warga lainnya Wacah (60) mengaku merasa tidak nyaman karena harus menumpang dalam waktu yang lama. "Kami merasa malu terus-menerus menumpang. Sudah berbulan-bulan tinggal bersama keluarga. Kami butuh kepastian dari pemerintah, bukan janji," ujarnya.


Selain persoalan tempat tinggal, dampak sosial dan psikologis pun dirasakan warga terdampak. Anak-anak kesulitan bersekolah dan para orang tua kehilangan mata pencaharian karena tidak bisa bekerja seperti biasa. 



"Anak-anak kami terlantar karena ketidaknyamanan tinggal di rumah tetangga. Kami pun tidak bisa bekerja seperti biasa. Kami mohon kepada pemerintah agar segera menepati janjinya," kata seorang warga lainnya dengan nada penuh harap.


Sementara itu, Kepala Desa Gunung karamat, Subaeta, melalui Sekretaris Desa Ken Saraswati menyampaikan kesiapan pihaknya dalam menyediakan lahan relokasi. Namun, menurutnya, pembangunan rumah merupakan kewenangan pemerintah pusat dan daerah.


"Kami siap untuk relokasi. Lahannya sudah kami siapkan sesuai arahan dari pemerintah daerah. Tapi pembangunan rumah adalah kewenangan pemerintah pusat dan daerah sesuai janji enam bulan lalu. Saat ini Kami hanya bisa menunggu. Namun kami mohon, jangan terlalu lama. Warga kami butuh kepastian dan perlindungan," pungkasnya.


Hingga berita ini diterbitkan, pihak Pemerintah Kabupaten Sukabumi belum memberikan pernyataan resmi mengenai kelanjutan program relokasi bagi warga terdampak di Desa Gunung Karamat.


Penulis: Ismet /Budiman

Editor: Ismet


Iklan