Iklan

Iklan

,

Iklan

Andi Baso Meregang Nyawa di Ramadhan Fest, Kapolres Soppeng Ungkap Faktanya

NASIONALKINI.com
Selasa, 19 April 2022, 20.01.00 WIB Last Updated 2022-04-19T13:01:04Z



Soppeng,Nasionalkini.com, - Polres Soppeng menggelar press release terkait meninggalnya salah satu peserta ramadhan fest beberapa waktu yang lalu dilapangan Gasis Watansoppeng.

Press release yang digelar di Aula Patria Tama Polres Soppeng, (19/04/22) Pukul 16.00 Wita, dipimpin oleh Kapolres Soppeng AKBP. Santiaji Kartasasmita, S.I.K didampingi Kasat Reskrim AKP. Theodorus Echeal Setiawan.

Pada kesempatan itu AKBP Adjie membenarkan bahwa telah meninggal dunia seorang lelaki atas nama Andi Baso Rajeng (23) warga Desa Ganra di acara festival ramadhan pada hari Kamis (14/4) Pukul 19.00 Wita karena tersengat listrik.

" Berdasarkan keterangan saksi yang berada di TKP kronologi meninggalnya Andi Baso Rajeng awalnya korban berjalan dengan bertelanjang kaki kemudian sempoyongan dan terjatuh, setelah itu berusaha bangun dengan berpegangan pada tiang stand setelah itu duduk dan selanjutnya kejang kejang dan kembali terjatuh setelah itu dibawa ke RSUD Latemmamala dan dinyatakan meninggal dunia " Ungkap Adjie.

" Sesaat setelah kejadian Polres Soppeng menurunkan penyidik untuk melakukan olah TKP dan mengamankan barang bukti berupa 1 buah kipas angin dan 1 buah terminal colokan milik korban ," Imbuhnya lagi.

" Pada saat itu juga teknisi dari panitia ramadhan fest memastikan adanya aliran listrik pada tiang stand nomor 13 dengan menggunakan testpen. Stand nomor 13 adalah stand yang disewa oleh korban, olehnya itu acara ramadhan fest kami hentikan sementara untuk menghindari bertambahnya korban dan memberikan kesempatan kepada teknisi untuk mencari kebocoran aliran listrik yang menyebabkan korban ABR meninggal dunia," terang Adjie.

" Untuk mengungkap kasus ini kami melibatkan saksi ahli dari PLN, bersama penyidik dan saksi ahli melakukan pemeriksaan pada barang bukti dan hasilnya ditemukan bahwa adanya kabel yang terkelupas bersentuhan langsung dengan kawat arde / ground, yang apabila terminal colokan tersebut dihubungkan dengan pusat listrik dengan posisi colokan / steker terbalik, kawat arde / ground tersebut akan mengalirkan aliran listrik, jadi kawat arde tersebut tidak selamanya mengeluarkan listrik tergantung dari posisi colokan stekernya."

" Seperti keterangan yang didapat dari saksi yang menyatakan bahwa sebelum kejadian naas tersebut sempat terjadi mati lampu dilokasi karena ketidak mampuan suplai daya listrik dilokasi dan semua peserta diharapkan mencabut peralatan listriknya, setelah dilakukan penambahan daya baru kemudian peserta diperkenankan memasang peralatan listriknya, kemungkinan pada saat itulah korban memasang steker terminal colokannya dengan posisi terbalik," lanjutnya lagi.

" Pada saat olah TKP terminal colokan tersebut berada diatas tanah, menurut bapak yosi saksi ahli dari PLN, tanah yang lembab adalah media yang bagus sebagai penghantar listrik, semakin dekat dengan sumber kebocoran listriknya semakin kuat aliran listriknya dan apabila terkena sengatannya akan menimbulkan efek lemas,".

" Berdasarkan barang bukti dan keterangan saksi, baik yang di TKP maupun saksi ahli kami simpulkan bahwa korban Andi Baso Rajeng usia 23 tahun meninggal dunia karena tersengat listrik akibat kebocoran aliran listrik dari peralatan yang dibawa korban sendiri atau milik pribadi yang dibawa kelokasi acara ramadhan fest dilapangan gasis watansoppeng, jadi ini juga ( press release ) sekaligus menghapus spekulasi atau hoax yang berkembang terkait kematian ABR." Pungkas Kapolres Soppeng. ( Jafar Jeff )