NASIONAL KINI | SUKABUMI - Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI Maruli Simanjuntak, M.Sc., meresmikan proyek pengairan pertanian di Desa Pangumbahan, Kecamatan Ciracap, Kabupaten Sukabumi, Selasa (22/7/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya strategis mendukung program swasembada pangan nasional dan optimalisasi lahan tadah hujan.
Didampingi Gubernur Jawa Barat H. Dedi Mulyadi, S.H., M.M., peresmian dilakukan secara simbolis melalui penekanan tombol sirine di hadapan lebih dari 1.000 peserta yang terdiri dari pejabat tinggi TNI AD, unsur Forkopimda, tokoh masyarakat, serta kelompok tani setempat.
Program ini merupakan bagian dari skema besar pembangunan pertanian di wilayah Jawa Barat, yang mencakup 5.495 hektar lahan di 53 titik. Khusus untuk Kabupaten Sukabumi, sistem irigasi yang diresmikan akan melayani 424 hektar lahan pertanian.
Dalam sambutannya, Jenderal Maruli menegaskan bahwa proyek pengairan ini tidak hanya menyangkut soal irigasi, tetapi juga menjadi wujud nyata sinergi antara TNI, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam menjaga ketahanan pangan nasional. Ia juga menekankan pentingnya peran Babinsa sebagai pendamping dan pengawas utama di lapangan.
“Ini bukan sekadar soal air atau sawah, tapi soal bagaimana kita bergotong royong menjaga kedaulatan pangan Indonesia,” tegas Jenderal Maruli.
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dalam kesempatan yang sama menargetkan penghapusan sawah tadah hujan dalam dua tahun ke depan. Ia menyatakan bahwa Pemprov Jabar akan membangun 1.000 titik air bersih dan memperbaiki infrastruktur jalan di wilayah pertanian dengan menggandeng TNI dalam pelaksanaannya.
Sebagai bentuk kepedulian sosial, KASAD menyerahkan 500 paket sembako kepada perwakilan masyarakat dan kelompok tani. Sementara itu, Gubernur Dedi memberikan insentif sebesar Rp 20 juta kepada Babinsa sebagai bentuk dukungan terhadap pengawasan dan pelaksanaan program pengairan selama satu tahun.
Kegiatan peresmian ditutup dengan ramah tamah, doa bersama, serta sesi foto. Peristiwa ini menjadi tonggak penting dalam percepatan pembangunan pertanian yang tangguh, mandiri, dan berkelanjutan, khususnya di wilayah selatan Jawa Barat.