NASIONAL KINI ■ Puluhan remaja Tanjung Pura melantunkan nyanyian yang diiringi musik pekulan beduk, yang terbuat dari beberapa benda, diantaranya dari drum sisa, yang dipermukaan drumnya dibalut ketat dengan kulit hewan lembu (sapi) yang sudah dijemur dan di keringkan.
Kemudian peralatan timba kecil yang dibagian pantat timba yang di pukul. Selanjutnya, dari kaleng bekas roti, yang pada patat (belakang) yang dipukul, serta botol bekas minuman sirup yang dipukul.
Semua peralatan itu dibawa menggunakan becak mesin terbuka (becak panser), yang selanjutnya dibawa berjalan menggunakan becak mesin panser, menuju disetiap jalan desa, termasuk jalan dan gang kecil dilingkungan rumah warga, terkhusus, di wilayah warga Desa Pematang Tengah.
Adapun tujuan para remaja ini tak lain hanya membangunkan warga, agar bersiap-siap untuk makan sahur.
Aktifitas remaja di bulan Ramadhan ini, menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Tanjung Pura, Langkat. Para remaja ini mencoba membangukan warganya lebih awal, dengan keunikan kegiatan beduk sahur, meskipun disetiap masjid dan mushola ada juga warga yang menyampaikan bahasa sahur, agar umat muslim untuk segera melaksanakan makan sahur.
Irza, Aulia Fasya dan remaja lainya, mengatakan, kegiatan beduk sahur ini sudah dipersiapkan menjelang masuknya bulan ramadhan lalu.
"Kami sudah lakukan beduk sahur ini, dan dimulai awal bulan ramadhan, hingga berahirnya bulan ramadhan nanti," katanya.
Kegiatan beduk sahur ini, kata Irza, kami lakukan dua sip grup, dan tiap grup berjumlah 5 orang hingga 7 orang remaja.