NASIONAL KINI | SUKABUMI – Dalam upaya memperkuat sistem peringatan dini dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat pesisir terhadap potensi bencana tsunami, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi melalui Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Simpenan, melaksanakan uji coba sirine tsunami di SDN Loji, Desa Loji, Kecamatan Simpenan, Senin (27/10/2025) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kegiatan tersebut menjadi bagian penting dari program rutin BPBD yang dilaksanakan setiap tanggal 26 di sejumlah titik rawan bencana, termasuk kawasan pesisir selatan Kabupaten Sukabumi. Tujuannya untuk memastikan sistem peringatan dini tsunami berfungsi optimal serta meningkatkan kesiapsiagaan warga apabila terjadi keadaan darurat.
P2BK Kecamatan Simpenan, Dandi, menjelaskan bahwa uji coba sirine merupakan langkah strategis dalam mengedukasi masyarakat agar memahami tanda-tanda peringatan dini dan mengetahui tindakan cepat yang harus dilakukan saat sirine berbunyi.
“Selain memastikan alat sirine berfungsi dengan baik, kegiatan ini juga menjadi ajang latihan dan pembelajaran bagi masyarakat. Kami ingin warga tidak panik, tetapi segera melakukan langkah penyelamatan sesuai prosedur ketika mendengar bunyi sirine tsunami,” ungkapnya.
Kegiatan monitoring dan uji coba sirine tersebut turut dihadiri oleh sejumlah unsur, antara lain pihak Kecamatan Simpenan, Perangkat Desa Loji, Pengurus Destana (Desa Tangguh Bencana), Babinsa, Bhabinkamtibmas, serta operator dari IDRIP (Indonesia Disaster Resilience Initiatives Project) yang bertugas memantau kinerja sistem dan daya jangkau alat peringatan dini.
Dandi menambahkan, wilayah pesisir selatan Kabupaten Sukabumi termasuk daerah yang memiliki potensi bencana tsunami akibat letak geografisnya yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia. Oleh karena itu, pelaksanaan uji coba sirine ini menjadi salah satu langkah preventif yang sangat penting dalam memperkuat ketahanan masyarakat terhadap ancaman bencana alam.
“BPBD terus berupaya meningkatkan kapasitas masyarakat melalui edukasi dan simulasi berkala. Dengan dukungan semua pihak, kami berharap Desa Loji dan wilayah pesisir lainnya bisa menjadi desa tangguh yang siap menghadapi kemungkinan terjadinya bencana,” ujarnya menegaskan.
Melalui kegiatan ini, BPBD Kabupaten Sukabumi bersama unsur pemerintah kecamatan, TNI, Polri, dan masyarakat berharap terbangun budaya tangguh bencana di tingkat lokal. Sinergi lintas sektor diharapkan mampu menciptakan sistem mitigasi yang lebih kuat, efektif, dan berkelanjutan di wilayah pesisir selatan Sukabumi.
Penulis: Dani Sanjaya Permas

