NASIONAL KINI | SUKABUMI — Upaya peningkatan produktivitas dan kualitas budidaya kopi terus digencarkan di Desa Gunungkaramat, Kecamatan Cisolok, Kabupaten Sukabumi. Melalui program bertajuk Lestari Guard 2025, Tim Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik (KKN-T) Inovasi dari IPB University menggandeng para petani kopi anggota Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) setempat dalam sebuah kolaborasi inovatif. Kamis (31/7/25).
Program yang dilaksanakan pada 23 Juli 2025 ini bertujuan menghadirkan solusi berkelanjutan atas berbagai tantangan budidaya kopi, khususnya serangan hama yang kerap mengganggu pertumbuhan dan menurunkan hasil panen.
“Tanaman kopi merupakan komoditas unggulan di Desa Gunungkaramat, namun produktivitasnya masih menghadapi tantangan serius,” ujar Saffarin Dwi Prilitasari, salah satu anggota tim KKN-T IPB University.
Sebagai langkah nyata, mahasiswa dan petani menggelar sosialisasi sekaligus praktik langsung pembuatan perangkap hama (trap) sederhana berbahan lokal yang ramah lingkungan. Inovasi ini disambut antusias oleh petani karena mudah dibuat, terjangkau, dan efektif diterapkan di lapangan.
Selain itu, praktik pemangkasan tunas air dan cabang rusak turut dilakukan sebagai bagian dari strategi perawatan tanaman yang tepat guna meningkatkan produktivitas. Kegiatan berlangsung interaktif, ditandai dengan diskusi dua arah antara mahasiswa dan petani, yang saling berbagi pengalaman dan pengetahuan praktis seputar budidaya kopi.
Kolaborasi ini tak hanya membangun kesadaran kolektif tentang pentingnya pertanian berkelanjutan, tetapi juga menjadi bukti bahwa inovasi sederhana mampu membawa dampak besar.
“Melalui Lestari Guard 2025, kami berharap manfaat program ini tidak berhenti di Gunungkaramat, melainkan bisa direplikasi di desa-desa lain untuk mendorong produktivitas pertanian secara nasional,” pungkas perwakilan tim KKN-T.
Penulis: Dani Sanjaya Permas