Iklan

,

Iklan

.

Terseret Gelombang, Nelayan Asal Lampung Ditemukan Tewas Terdampar di Pantai Cikawung Sukabumi

REDAKSI
Rabu, 18 Juni 2025, 13.31.00 WIB Last Updated 2025-06-18T06:31:37Z

 


NASIONAL KINI | SUKABUMI – Duka menyelimuti keluarga seorang nelayan asal Bandar Lampung, Saeful (38), yang ditemukan tewas terdampar di Pantai Cikawung, Desa Cidahu, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, Rabu (18/6/2025) pagi. Sebelumnya, Saeful dinyatakan hilang dalam kecelakaan laut tragis di Perairan Muara Cikaso, Kecamatan Tegalbuleud, sehari sebelumnya.


Jasad Saeful ditemukan dalam kondisi terlentang di pinggir pantai sekitar pukul 07.00 WIB oleh warga setempat. Saksi mata, Burhanudin (51), seorang pegawai negeri sipil, bersama Enuh (35), perangkat desa Cidahu, segera melaporkan temuan tersebut kepada Tim SAR yang tengah melakukan pencarian.


"Korban ditemukan sekitar pukul 06.30 WIB. Kami langsung berkoordinasi dan mengirim tim gabungan untuk melakukan evakuasi ke lokasi," ujar Kasat Polairud Polres Sukabumi, AKP H. Nandang Herawan dalam keterangannya.


Saeful diketahui merupakan nakhoda KM Panyalu yang tenggelam usai dihantam gelombang tinggi saat melaut bersama seorang anak buah kapal (ABK) bernama Ijang. Ijang lebih dulu ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa di lokasi kejadian. Keduanya diduga terjatuh ke laut akibat cuaca ekstrem yang melanda kawasan Muara Cikaso, Selasa pagi (17/6/2025).


Usai dievakuasi, jenazah Saeful dibawa ke rumah pemilik perahu di Desa Buniasih, Kecamatan Tegalbuleud. Hasil koordinasi dengan pihak keluarga menyebutkan, korban akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Rancaerang, Desa Buniasih.


Polres Sukabumi melalui Satuan Polisi Air dan Udara (Sat Polairud) telah melakukan serangkaian penanganan mulai dari evakuasi, pencarian informasi saksi, hingga koordinasi dengan instansi terkait dan persiapan pemulasaraan jenazah.


Peristiwa ini menambah daftar panjang korban jiwa akibat cuaca buruk di perairan selatan Sukabumi. Masyarakat pesisir diimbau agar meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi gelombang tinggi yang masih sering terjadi di wilayah tersebut.



Penulis: Dani Sanjaya Permas

Iklan