NASIONAL KINI | SUKABUMI – Di usianya yang masih belia, M Rif’an Maulana, bocah 11 tahun asal Desa Banyuwangi, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Sukabumi, tampil mencolok di arena balap grasstrack. Nomor start 103 yang melekat padanya kini mulai dikenal luas, khususnya di kawasan Pajampangan.
Tubuh mungil Rif’an memang belum bisa menapak ke tanah saat duduk di atas motornya. Namun, semangat dan nyalinya jauh melampaui usianya. Setiap kali berlaga, Rif’an selalu menyita perhatian—bukan hanya karena gayanya yang khas saat start menggunakan bangku kecil, tapi juga karena konsistensinya naik podium.
Pada ajang balap yang digelar di Sirkuit Cijoho, Mei 2025 lalu, Rif’an kembali menunjukkan kualitasnya. Ia sukses meraih posisi ke-2 dan ke-5 di dua kelas yang berbeda.
“Walau belum pernah meraih posisi pertama, Rif’an hampir selalu di podium. Di Cijoho pun dia tampil solid,” ujar Bagya, pamannya, kepada wartawan pada Sabtu (7/6/2025).
Keponakan yang disayanginya itu memiliki mimpi besar: menjadi pembalap profesional seperti idolanya, M Athar, di usia 13 tahun nanti. Untuk mewujudkan cita-cita itu, Bagya tak tinggal diam. Ia tengah menyiapkan motor spesial berbasis KLX dan Ninja demi mendongkrak performa Rif’an di lintasan.
“Dia latihan terus, semangatnya luar biasa. Saya sebagai pamannya hanya ingin dia bisa menggapai mimpinya dan membawa nama Pajampangan lebih dikenal di dunia balap,” kata Bagya penuh haru.
Perjalanan Rif’an masih panjang. Namun, semangat dan bakat yang ia miliki sudah cukup untuk membuat banyak mata tertuju padanya. Pajampangan patut bangga memiliki talenta sebesar ini.
Penulis: Dani Sanjaya Permas