Iklan

,

Iklan

.

Paniisan: Keheningan, Sungai Jernih, dan Warisan Alam yang Terlupakan di Lereng Halimun Sukabumi

REDAKSI
Selasa, 08 Juli 2025, 12.15.00 WIB Last Updated 2025-07-08T05:15:50Z

 


NASIONAL KINI | SUKABUMI – Di balik rimbunnya hutan Taman Nasional Gunung Halimun, tersembunyi sebuah perkampungan wisata alam yang menawarkan pesona alam asri nan menenangkan. Tempat ini dikenal dengan sebutan "Paniisan", yang terletak tepatnya di Desa Cirendang, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.


Dikelilingi oleh pesawahan hijau yang membentang dan dialiri sungai jernih langsung dari sumber Gunung Halimun, Paniisan menjadi destinasi ideal bagi para penikmat alam dan ketenangan. Suasana alami dan udara sejuk khas pegunungan menjadikan tempat ini cocok untuk melepas penat dari hiruk pikuk kota.


Menurut penuturan salah satu warga setempat, Usep, nama "Paniisan" sudah dikenal sejak lama. Terkadang masyarakat sekitar juga menyebut kawasan ini sebagai "Jembatan Koneng" karena ada jembatan nya.


"Kalau dulu sih lebih asri, sering ada yang datang dari luar kota juga. Di sini dulu ada bale dan taman bunga, tapi sekarang sudah tidak ada, sudah lapuk dimakan usia," ungkap Usep saat ditemui di lokasi.


Meski fasilitas penunjang seperti bale dan taman bunga tak lagi berdiri, Paniisan tetap menyimpan daya tarik tersendiri. Keasrian alam dan aliran sungai yang masih murni menjadi alasan tempat ini masih sesekali dikunjungi oleh wisatawan lokal maupun pendatang yang pernah merasakan keindahannya di masa lalu.


Usep pun menyampaikan harapannya agar Paniisan bisa kembali dikenal dan dikembangkan secara alami tanpa merusak ekosistem yang ada.


"Harapan saya sih tempat ini bisa dirawat lagi, mungkin ada perhatian dari pemerintah atau siapa pun yang peduli sama alam. Jangan sampai hilang begitu aja, ini warisan alam dan sejarah juga buat warga sini," tambahnya.


Paniisan menjadi pengingat bahwa keindahan alam tak selalu harus dibangun dengan beton dan fasilitas modern. Kadang cukup dengan keheningan, gemericik air sungai, dan hamparan hijau yang menyapa mata keindahan itu sudah lebih dari cukup.


Penulis: Ismet

Iklan