Iklan

,

Iklan

.

Dari Sukabumi untuk Negeri: Langkah Nyata Kades Salawi Menuju Pertanian Sehat

REDAKSI
Senin, 07 Juli 2025, 18.47.00 WIB Last Updated 2025-07-07T11:47:36Z

 


NASIONAL KINI | SUKABUMI – Kepala Desa Salawi, Kecamatan Sukaraja, Kabupaten Sukabumi, H. Zainal Muttaqin menyatakan kesiapannya untuk menjadi pelopor pertanian organik di wilayahnya. Komitmen tersebut ia sampaikan saat menerima kunjungan Ketua Umum Petani Milenial Organik, Djunaidi Tanjung, di lahan sawah milik desa yang akan dijadikan lokasi percontohan penggunaan pupuk organik cair P20.


Dalam kunjungan itu, Djunaidi Tanjung memberikan pemaparan kepada para petani dan pemerintah desa tentang pentingnya kembali menyuburkan tanah secara alami sebagai bentuk kepedulian terhadap lingkungan. Ia menyampaikan filosofi mendalam tentang hubungan manusia dan tanah.


"Kita berasal dari tanah, makan dari tanah, dan akan kembali ke tanah. Tapi, pernahkah kita minta maaf kepada tanah? Tanah yang kita injak, kita cemari, bahkan kita racuni lewat pertanian berbahan kimia. Saatnya kita meminta maaf dengan cara mengembalikan kesuburannya," ujar Djunaidi.


Menurutnya, penggunaan pupuk organik bukan sekadar alternatif, tapi bagian dari prinsip hidup yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan spiritual: hablum minannas, hablum minal alam, dan hablum minal Allah.


Ia juga menjelaskan bahwa pupuk organik cair P20 yang diperkenalkan telah memiliki legalitas resmi serta efisien dalam biaya. Ini dianggap sebagai solusi konkret atas keluhan petani tentang mahalnya pupuk, sulitnya akses permodalan, serta rendahnya hasil panen akibat tanah yang terus menurun kesuburannya.


Menanggapi hal itu, Kades Salawi, H. Zainal Muttaqin, menyatakan dukungan penuhnya. Ia bahkan siap memulai uji coba pemakaian pupuk organik cair P20 di lahan seluas 3.000 meter persegi atau sekitar 30 patok sawah.


"Jika hasilnya bagus, insyaallah kami akan arahkan seluruh petani yang mengelola sekitar 118 hektare sawah di desa kami untuk beralih ke pertanian organik. Kami ingin memberikan contoh langsung bahwa perubahan itu mungkin jika pemimpinnya juga ikut turun ke sawah," tegas Zainal.


Sementara itu, Mang Ayi, penggarap lahan sawah milik desa bersama lima anggota lainnya, menyampaikan rasa antusias dan harapannya terhadap program ini. Ia menilai ilmu yang dibagikan oleh Djunaidi sangat membangkitkan semangat dan menjawab berbagai keresahan para petani.


"Bukan cuma soal pupuk, tapi mulai dari pengecekan pH tanah, pemuliaan bibit, hingga pemahaman soal pertanian dari hulu ke hilir. Ini bukan lagi sekadar bertani, tapi juga belajar," ungkapnya penuh semangat.


Para petani Desa Salawi berharap program ini bisa menjadi pintu gerbang kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kesehatan tanah dan lingkungan, demi hasil panen yang sehat untuk keluarga dan masyarakat luas.


Penulis: Deri

Editor: Ismet

Iklan