NASIONAL KINI | SUKABUMI - Mewujudkan masyarakat tangguh bencana bukan sekadar wacana bagi Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sukabumi. Sabtu pagi, 26 Juli 2025, BPBD kembali menggelar kegiatan Sosialisasi Mitigasi Bencana yang berlangsung di Aula Kantor Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya memperkuat kapasitas masyarakat dalam menghadapi ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja.
Dimulai pukul 09.00 WIB, sosialisasi dipimpin langsung oleh Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kabupaten Sukabumi, Bapak Agung Koswara Adiwiguna, S.IP., M.Si. Dalam penyampaiannya, Agung menekankan pentingnya pemahaman masyarakat mengenai siklus penanggulangan bencana, yakni sebelum bencana (pra-bencana), saat bencana, dan setelah bencana (pasca-bencana).
“Dengan adanya pemahaman yang baik tentang risiko dan langkah mitigasi, masyarakat akan lebih siap dan mampu mengurangi dampak buruk saat bencana benar-benar terjadi,” ujarnya di hadapan para peserta.
Materi yang disampaikan tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga dilengkapi dengan pemetaan potensi bencana di wilayah Desa Cidadap. Peta rawan bencana yang telah dimutakhirkan turut dipaparkan agar masyarakat bisa mengenali zona-zona yang berisiko tinggi.
Kegiatan ini diikuti oleh sekitar 40 peserta, yang terdiri atas:
20 warga masyarakat umum,
10 perangkat Desa Cidadap,
10 mahasiswa dari Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kehadiran mahasiswa IPB menjadi nilai tambah dalam kegiatan ini. Para mahasiswa terlibat aktif dalam diskusi dan turut mendalami kondisi lapangan, menjadikan kegiatan ini tidak hanya sebagai ajang edukasi, tapi juga kolaborasi nyata antara akademisi, pemerintah, dan masyarakat.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut unsur penting lainnya, seperti:
BPBD Kabupaten Sukabumi
Perangkat Desa
P2BK Kecamatan Simpenan
Pengurus SIBAT (Siaga Bencana Berbasis Masyarakat)
Tokoh masyarakat
Mahasiswa IPB
Di sela-sela kegiatan, Dandi, selaku P2BK Kecamatan Simpenan, menyampaikan kepada awak media bahwa sosialisasi ini merupakan bagian dari langkah konkret membangun kesiapsiagaan masyarakat di tingkat akar rumput.
“Kami berharap, dengan sosialisasi ini, tidak hanya pengetahuan masyarakat yang meningkat, tetapi juga terbentuk jejaring koordinasi yang kuat antar elemen desa ketika situasi darurat terjadi,” tutur Dandi.
BPBD Kabupaten Sukabumi sendiri menargetkan kegiatan serupa akan terus digencarkan secara berkala di berbagai desa lain, khususnya yang masuk dalam wilayah rawan bencana. Pendekatan yang partisipatif dan edukatif diyakini menjadi kunci dalam membentuk sistem penanggulangan bencana yang efektif, inklusif, dan berkelanjutan.
Penulis: Dani Sanjaya Permas